Tanya Jawab Seputar Perkembangan Kurikulum Indonesia.
Tanya Jawab Seputar Perkembangan Kurikulum Indonesia.
Apa yang dimaksud Pengembangan Kurikulum?
Jawab: Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan secara nasional. Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang tidak pernah ada titik awal dan akhirnya. Hal ini dikarenakan kurikulum harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sekolah. Namun, pemerintah memiliki peran yang paling dominan dalam pengembangan kurikulum, karena pemerintahlah yang menetapkan standar nasional pendidikan.
Proses pengembangan kurikulum dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
- Tahap perencanaan, yaitu tahap awal dalam pengembangan kurikulum yang meliputi kegiatan analisis kebutuhan, rumusan tujuan, dan penyusunan garis-garis besar program pendidikan.
- Tahap penyusunan, yaitu tahap perumusan isi kurikulum yang meliputi mata pelajaran, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
- Tahap pengembangan, yaitu tahap penerapan kurikulum di sekolah.
- Tahap evaluasi, yaitu tahap penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum.
Tujuan pengembangan kurikulum adalah untuk:
- Menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
- Menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Menciptakan kurikulum yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan kurikulum yang baik harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu:
- Prinsip relevansi, yaitu kurikulum harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
- Prinsip kesesuaian, yaitu kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Prinsip ketepatan, yaitu kurikulum harus tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan pendidikan.
- Prinsip efisiensi, yaitu kurikulum harus hemat biaya dan waktu.
- Prinsip efektivitas, yaitu kurikulum harus dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan kurikulum yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan bangsa.
Bagaimana pengembangan kurikulum?
Jawab: Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan kurikulum yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan bangsa.
Proses pengembangan kurikulum dapat dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
- Tahap perencanaan
Tahap perencanaan adalah tahap awal dalam pengembangan kurikulum yang meliputi kegiatan analisis kebutuhan, rumusan tujuan, dan penyusunan garis-garis besar program pendidikan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didik, masyarakat, dan bangsa. Tujuan pendidikan harus dirumuskan dengan jelas dan terukur. Garis-garis besar program pendidikan merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan yang meliputi mata pelajaran, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.
- Tahap penyusunan
Tahap penyusunan adalah tahap perumusan isi kurikulum yang meliputi mata pelajaran, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Mata pelajaran harus disusun secara sistematis dan logis. Materi pembelajaran harus dirancang dengan memperhatikan prinsip relevansi, kesesuaian, ketepatan, efisiensi, dan efektivitas. Kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Gambar Tahap penyusunan pengembangan
- Tahap pengembangan
Tahap pengembangan adalah tahap penerapan kurikulum di sekolah. Kurikulum yang telah disusun perlu diujicobakan di sekolah untuk mengetahui efektivitasnya. Hasil uji coba dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum.
- Tahap evaluasi
Tahap evaluasi adalah tahap penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum. Evaluasi kurikulum dilakukan untuk mengetahui apakah kurikulum yang telah diterapkan telah mencapai tujuannya. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum.
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu:
- Prinsip relevansi, yaitu kurikulum harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
- Prinsip kesesuaian, yaitu kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Prinsip ketepatan, yaitu kurikulum harus tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan pendidikan.
- Prinsip efisiensi, yaitu kurikulum harus hemat biaya dan waktu.
- Prinsip efektivitas, yaitu kurikulum harus dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagaimana pengembangan kurikulum dari masa kemasa?
Jawab: Perkembangan kurikulum di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Perubahan sistem politik dan pemerintahan
- Perubahan kebutuhan masyarakat
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Berikut adalah beberapa perkembangan kurikulum di Indonesia dari masa ke masa:
- Kurikulum 1947
Kurikulum 1947 merupakan kurikulum pertama yang disusun oleh pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Rentjana Pelajaran 1947. Kurikulum ini berorientasi pada pembentukan karakter bangsa dan menekankan pada pendidikan moral, spiritual, dan keterampilan.
- Kurikulum 1952
Kurikulum 1952 merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1947. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini menekankan pada pendidikan kecerdasan, keterampilan, dan akhlak mulia.
- Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)
Kurikulum 1964 merupakan kurikulum yang pertama kali menggunakan pendekatan sistem. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Pendidikan Dasar 1964. Kurikulum ini menekankan pada pendidikan moral, spiritual, kecerdasan, keterampilan, dan kerajinan.
- Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 merupakan kurikulum yang bertujuan untuk membentuk manusia Pancasilais yang memiliki kepribadian, kecerdasan, keterampilan, dan akhlak mulia. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum 1968.
- Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan keterampilan dan kecakapan hidup. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum 1975.
- Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan keterampilan dan kemampuan berfikir. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum 1984.
- Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan kecakapan hidup dan keterampilan. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum 1994.
- Kurikulum 2004
Kurikulum 2004 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan berbasis kompetensi. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
- Kurikulum 2006
Kurikulum 2006 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan berbasis kompetensi dan berorientasi pada hasil belajar. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
- Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter, keterampilan, dan kompetensi. Kurikulum ini dikenal dengan sebutan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 telah mengalami beberapa kali revisi, yaitu pada tahun 2016, 2017, dan 2018. Revisi kurikulum ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Pengembangan kurikulum akan terus berlangsung untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum yang berkualitas akan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
- Kurikulum Merdeka Tahun 2022
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada tahun 2022. Kurikulum ini berbeda dari kurikulum sebelumnya dalam beberapa aspek penting, yaitu: Fokus pada pembelajaran holistik dan kontekstual: Kurikulum Merdeka tidak hanya menekankan pada penguasaan materi pelajaran, tetapi juga pada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Pembelajaran dirancang agar relevan dengan lingkungan dan kebutuhan peserta didik, sehingga mereka dapat belajar dengan lebih bermakna dan bermanfaat.
Lebih fleksibel: Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak kebebasan bagi guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Guru dapat memilih dan mengembangkan materi serta kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan konteks sekolah dan peserta didik.
Pembelajaran intrakurikuler yang beragam: Kurikulum Merdeka menyediakan waktu yang lebih banyak untuk pembelajaran intrakurikuler. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih mendalami konsep dan menguatkan kompetensi peserta didik. Selain itu, kurikulum ini juga menyediakan berbagai pilihan kegiatan pembelajaran, seperti projek penguatan profil pelajar Pancasila, yang dapat dipilih oleh guru dan peserta didik.
Tidak bersifat wajib: Kurikulum Merdeka bersifat opsional, artinya sekolah tidak diwajibkan untuk menggunakan kurikulum ini. Sekolah dapat memilih untuk menggunakan Kurikulum Merdeka, Kurikulum 2013, atau kurikulum lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks sekolah.
Beberapa prinsip utama Kurikulum Merdeka:
- Berpusat pada peserta didik: Pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan minat peserta didik.
- Menguatkan profil pelajar Pancasila: Pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
- Pembelajaran yang aktif dan kreatif: Peserta didik didorong untuk belajar secara aktif dan kreatif, tidak hanya pasif menerima materi.
- Diferensiasi pembelajaran: Guru menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan dan gaya belajar masing-masing peserta didik.
- Asesmen yang bermakna: Asesmen tidak hanya fokus pada penilaian hasil belajar, tetapi juga pada proses pembelajaran.
Manfaat Kurikulum Merdeka:
- Peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik.
- Pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
- Peningkatan motivasi belajar peserta didik.
- Peningkatan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
Mengapa kurikulum harus dikembangkan?
Jawab: Kurikulum harus dikembangkan karena kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa kurikulum harus dikembangkan:
- Perkembangan zaman: Zaman terus berubah dan berkembang, begitu pula dengan kebutuhan masyarakat. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman agar peserta didik dapat memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.
- Kebutuhan masyarakat: Kebutuhan masyarakat juga terus berubah dan berkembang. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar peserta didik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi: Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang pesat. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar peserta didik dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk hidup di era digital.
- Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mewujudkan kurikulum yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan bangsa.
Berikut adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum:
- Relevansi: Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
- Kesesuaian: Kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Ketepatan: Kurikulum harus tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan pendidikan.
- Efisiensi: Kurikulum harus hemat biaya dan waktu.
- Efektivitas: Kurikulum harus dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, diharapkan kurikulum yang dikembangkan dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan bangsa.
Untuk apa kurikulum dikembangkan?
Jawab: Kurikulum dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil yang diharapkan dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan manusia Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Kurikulum dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional dengan cara:
- Menentukan isi dan bahan pelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
- Menentukan cara yang digunakan untuk menyampaikan isi dan bahan pelajaran.
- Menentukan cara untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
Kurikulum juga dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan bangsa. Kebutuhan peserta didik adalah kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik untuk mengembangkan diri dan memenuhi tuntutan masyarakat. Kebutuhan masyarakat adalah kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat untuk memenuhi tuntutan pembangunan. Kebutuhan bangsa adalah kebutuhan yang diperlukan oleh bangsa untuk memenuhi tuntutan globalisasi. Kurikulum juga dikembangkan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perubahan kebutuhan masyarakat. Perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perubahan kebutuhan masyarakat dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam tujuan pendidikan, isi dan bahan pelajaran, cara menyampaikan isi dan bahan pelajaran, dan cara mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
Dengan demikian, kurikulum dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, memenuhi kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan bangsa, dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perubahan kebutuhan masyarakat.
Berikut adalah beberapa manfaat dari pengembangan kurikulum:
- Meningkatkan kualitas pendidikan.
- Mengembangkan potensi peserta didik.
- Mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan di masa depan.
- Mendukung pembangunan bangsa.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Kurikulum harus selalu dikaji ulang dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jelaskan Isue-isue dalam pengembangan kurikulum!
Jawab: Isu-isu dalam pengembangan kurikulum adalah tantangan yang dihadapi dalam proses pengembangan kurikulum. Isu-isu ini dapat berasal dari berbagai faktor, seperti perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kebijakan pemerintah.
Berikut adalah beberapa isu dalam pengembangan kurikulum:
- Perkembangan zaman: Zaman terus berubah dan berkembang, begitu pula dengan kebutuhan masyarakat. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman agar peserta didik dapat memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Namun, perkembangan zaman yang begitu cepat dapat menjadi tantangan dalam pengembangan kurikulum.
- Kebutuhan masyarakat: Kebutuhan masyarakat juga terus berubah dan berkembang. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar peserta didik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Namun, kebutuhan masyarakat yang beragam dapat menjadi tantangan dalam pengembangan kurikulum.
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi: Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang pesat. Kurikulum harus selalu disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi agar peserta didik dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan untuk hidup di era digital. Namun, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat dapat menjadi tantangan dalam pengembangan kurikulum.
- Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum. Misalnya, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat berdampak pada perubahan kurikulum. Namun, kebijakan pemerintah yang berubah-ubah dapat menjadi tantangan dalam pengembangan kurikulum.
Selain isu-isu tersebut, terdapat juga isu-isu lain yang dapat muncul dalam pengembangan kurikulum, seperti:
- Kesesuaian antara kurikulum dan konteks lokal: Kurikulum yang dikembangkan harus sesuai dengan konteks lokal, yaitu kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat. Namun, kesesuaian antara kurikulum dan konteks lokal dapat menjadi tantangan, terutama di negara yang memiliki wilayah yang luas dan beragam.
- Kesiapan guru untuk melaksanakan kurikulum: Guru merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu, guru harus memiliki kesiapan untuk melaksanakan kurikulum yang baru. Namun, kesiapan guru untuk melaksanakan kurikulum yang baru dapat menjadi tantangan, terutama jika kurikulum tersebut mengalami perubahan yang besar.
- Evaluasi kurikulum: Evaluasi kurikulum diperlukan untuk mengetahui efektivitas kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan. Namun, evaluasi kurikulum dapat menjadi tantangan, terutama jika kurikulum tersebut kompleks dan melibatkan banyak pihak.
Isu-isu dalam pengembangan kurikulum perlu diidentifikasi dan diatasi agar pengembangan kurikulum dapat berjalan lancar dan menghasilkan kurikulum yang berkualitas.
Author : Ade Yusup
Свежие приколы и анекдоты http://shutki-anekdoty.ru.