Contoh Paper Base Interview (PBI) Fasilitator
Modul 1
Mengapa Pendidikan Indonesia perlu mempertimbangkan pembelajaran yang kontekstual bagi anak dan lingkungan sesuai dengan alam dan zaman?
Pendidikan Indonesia dalam hal ini pembelajaran yang berlangsung sebagai sarana menuju pendidikan yang utuh harus mempertimbangkan pembelajaran yang kontekstual karena alam dan zaman terus berubah, oleh karena itu pembelajaran dalam pendidikan harus memiliki beberapa sifat diantaranya adalah 1) kesiapan untuk masa depan dimana perkembangan teknologi begitu cepat dan tidak hanya itu budaya atau kultur dan ekonomi juga berkembang dengan pesat dan pendidikan saat ini dihadapkan dengan anak generasi gen-Z dalam mempersiapkan Indonesia Emas. 2) bersifat relevan (relevansi), pembelajaran yang berlangsung tentunya harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik dimana mereka mempelajari dalam kehidupan sehari-hari. 3) bersifat memiliki kemampuan berpikir kritis, dimana siswa belajar dengan konteksnya sehingga siswa lebih berpikir kritis, problem solving dan mengambil keputusan. 4) Pendekatan kontekstual memungkinkan siswa untuk menjelajahi dan memahami keragaman ini, menghargai berbagai perspektif, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang masyarakat dan lingkungan mereka. 5) pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang memberikan pengalaman dan bermakna bagi kehidupannya, olehkarena itu pembelajaran ditekankan dapat meningkatkan motivasi belajar. 6) mementingkan lingkungan, dimana peserta didik dapat bertanggung jawab terhadap lingkungan setelah melaksanakan pembelajaran, dan 7) menghormati kearifan lokal, dengan pembelajaran yang konstektual memungkinkan peserta didik menghargai dan merasa memiliki kekayaan lingkungan sendiri.
Apa relevansi pemikiran KHD “Pendidikan yang berhamba (berpihak) pada anak” dalam peran saya sebagai pendidik?
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) tentang Pendidikan yang berhamba (berpihak) pada peserta didik memiliki relevansi yang besar dalam peran saya sebagai pendidik. Pemikiran ini menekankan bahwa pendidikan harus berpusat pada anak, di mana anak menjadi subjek utama dari proses pendidikan. Berikut adalah relevansi pemikiran KHD dalam peran saya sebagai pendidik di SMPN 2 Kersamanah. 1. Menghormati Keunikan Setiap Anak, Pemikiran KHD menegaskan pentingnya menghormati dan mengakui keunikan setiap anak. Sebagai pendidik, saya harus mengambil pendekatan yang memahami bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan, minat, dan potensi yang berbeda. Saya harus berusaha untuk menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak berkembang sesuai dengan potensinya. 2. Pengajaran yang Disesuaikan, Konsep berhamba pada peserta didik; mengharuskan pendidik untuk mengkustomisasi pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Saya harus mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, dan merancang pengalaman belajar yang sesuai untuk membantu mereka mencapai potensi terbaik mereka. 3. Keterlibatan Siswa, Pemikiran KHD mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Ini berarti memberi mereka kesempatan untuk aktif dalam pembelajaran, mengemukakan pertanyaan, berpartisipasi dalam diskusi, dan terlibat dalam kegiatan yang relevan. 4. Pemberdayaan Siswa, Konsep ;berhamba padapeserta didik; juga mengandung elemen pemberdayaan. Saya harus membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan otonomi, sehingga mereka dapat mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran dan mengelola pembelajaran mereka sendiri. 5. Pendekatan Sosial dan Emosional, KHD juga menekankan pentingnya pendidikan yang mencakup aspek sosial dan emosional. Sebagai pendidik, s aya harus membantu siswa mengembangkan kecerdasan emosional, keterampilan sosial, dan empati, sehingga mereka dapat berkembang sebagai individu yang berbudaya, bijaksana, dan peduli terhadap orang lain. 6. Pemahaman Budaya Lokal, KHD menghargai kearifan lokal dan budaya Indonesia. Saya sebagai pendidik, harus memahami dan menghormati budaya lokal siswa saya. Ini memungkinkan Saya untuk mengintegrasikan nilai-nilai dan tradisi lokal dalam pembelajaran, yang menciptakan hubungan yang lebih kuat antara siswa dan materi pelajaran.
Mohon tuliskan satu pengalaman konkrit Anda dalam menerapkan satu pemikiran filosofis pendidikan KHD dalam lingkungan sekolah maupun keluarga
Pengalaman konkrit dalam Lingkungan Sekolah, contohnya:
Saya telah menerapkan pemikiran KHD dalam mengembangkan pendekatan pendidikan yang berfokus pada keberpihakan pada peserta didik. Salah satu pengalaman konkret adalah ketika saya merancang dan mengimplementasikan program tutor sebaya di sekolah saya. Program ini bertujuan untuk membantu para peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dalam mata pelajaran IPA. Dalam pengembangan program ini, saya mempertimbangkan kebutuhan individual peserta didik. Saya bekerja sama dengan para peserta didik yang memiliki pemahaman yang baik dalam mata pelajaran tersebut dan mengajak mereka untuk menjadi tutor bagi teman-teman sekelas yang membutuhkan bantuan tambahan.
Pendekatan ini mencerminkan pemikiran KHD dengan alasan yaitu Memfokuskan perhatian pada kebutuhan dan potensi siswa, Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, baik sebagai tutor maupun sebagai siswa yang menerima bantuan serta Membangun hubungan positif antara sesama siswa, yang mendukung nilai-nilai sosial dan emosional. Program tutor sebaya ini dapat membantu peserta didik yang awalnya kesulitan dalam belajar tersebut untuk meningkatkan pemahaman mereka. Ini juga menguatkan ikatan sosial antara peserta didik, karena mereka belajar bersama dan mendukung satu sama lainnya.
Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak
Ceritakan kaitan antara konsep kebebasan manusia dalam memilih (teori pilihan), kecerdasan emosional (teori pendidikan positif) dan penguatan nilai-nilai/peran guru dalam konteks sekolah/lingkungan pendidikan lain yang sistemik dan berkesinambungan.
Peran Guru dan Lingkungan Pendidikan Sistemik, Guru berperan kunci dalam menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kebebasan dalam memilih. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendukung siswa dalam mengenali minat dan preferensi mereka sendiri. Guru yang mendukung kecerdasan emosional juga membantu siswa memahami emosi mereka, menciptakan lingkungan aman, dan mengajarkan keterampilan sosial. Disini pentingnya Teori Pilihan (Kebebasan Manusia dalam Memilih)
Teori pilihan menekankan pada pentingnya memberikan siswa kebebasan untuk membuat keputusan tentang pembelajaran mereka. Bahwa setiap individu memiliki preferensi, minat, dan gaya belajar yang unik. Guru harus memberikan pilihan dalam metode pembelajaran, konten, atau penugasan sehingga siswa merasa memiliki kontrol atas proses belajar mereka. Selain itu, Kecerdasan Emosional (Teori Pendidikan Positif) dimana Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mengungkapkan emosi dengan sehat. Ini juga termasuk empati, hubungan sosial, dan kesadaran diri. Dalam konteks pendidikan positif, guru mendukung perkembangan kecerdasan emosional siswa, membantu mereka belajar bagaimana mengatasi stres, mengekspresikan emosi dengan benar, dan menjalin hubungan yang sehat.
Tuliskan satu peran nyata Anda di sekolah (atau lingkungan pendidikan yang lain) ketika terlibat dalam sebuah upaya kolaboratif yang secara konsisten menumbuhkan manusia agar berkarakter (memiliki nilai-nilai) positif dan mengembangkan kebijaksanaannya dalam memilih. Gambarkan situasinya, peran/tugas/tindakan Anda, dan apa refleksi Anda atas hasil yang dicapai.
Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan karakter positif siswa dan mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang bijaksana dalam hidup.
SMPN 2 Kersamanah ditantang untuk mengembangkan karakter positif pada siswanya dan membantu mereka mengambil keputusan yang bijak dalam berbagai aspek kehidupan.
Situasi ini mencakup isu-isu seperti intimidasi, tekanan teman sebaya, dan konflik antarpribadi.
Untuk mengatasi masalah ini, kami memutuskan untuk meluncurkan program bersama yang berfokus pada pendidikan karakter dan pengembangan kecerdasan emosional siswa.
Saya bertanggung jawab bekerja sama dengan para guru di Pendidikan Pancasila untuk merancang dan menyampaikan materi pembelajaran khusus tentang pengembangan karakter dan kecerdasan emosional kepada siswa di kelas yang berbeda.
Adakan diskusi kelas interaktif untuk mendiskusikan topik sosial dan emosional yang relevan dengan siswa Anda.
Mengajar siswa: Saya bekerja dengan beberapa siswa yang mengalami kesulitan mengendalikan emosi dan menghadapi konflik.
Partisipasi dalam Kegiatan Ekstrakurikuler: Saya sangat mendukung dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan karakter siswa saya.
Siswa mulai meningkatkan pemahamannya tentang kepribadian, kecerdasan emosional, dan kemampuan mengambil keputusan yang bijaksana.
Visi Guru Penggerak
Menurut pemahaman Anda, bagaimana Anda mengaitkan proses inkuiri sebagai proses penggalian kekuatan/aset dan upaya mencapai tujuan dengan proses transformasi ekosistem pendidikan sebagai suatu sistem yang kompleks?
Proses inkuiri memiliki keterkaitan yang kuat dengan upaya mencapai tujuan dalam proses transformasi ekosistem pendidikan sebagai sistem yang kompleks. Inkuiri, terutama Inkuiri Apresiatif (BAGJA), memainkan peran penting dalam penggalian kekuatan, aset, dan potensi dalam ekosistem pendidikan serta dalam merancang perubahan yang positif. Berikut adalah bagaimana proses inkuiri terkait dengan transformasi ekosistem pendidikan yang kompleks. Satu, Penggalian Kekuatan dan Aset : Proses inkuiri, terutama inkuiri apresiatif, dimulai dengan mengidentifikasi dan menghargai kekuatan dan aset yang ada dalam ekosistem pendidikan. Ini mencakup pengenalan potensi positif, berbagai sumber daya, dan kualitas yang ada dalam sistem. Dalam konteks transformasi ekosistem pendidikan yang kompleks, pemahaman yang mendalam tentang kekuatan ini adalah langkah awal untuk merancang perubahan yang efektif. Dua, Menginspirasi Pertanyaan Positif. Proses inkuiri melibatkan pembuatan pertanyaan yang menginspirasi. Pertanyaan ini mendorong pemikiran positif dan refleksi. Dalam upaya transformasi ekosistem pendidikan, pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu dalam merancang solusi kreatif dan perubahan yang positif. Tiga, Kolaborasi dan Keterlibatan Semua Pihak, Inkuiri sering melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan, seperti guru, siswa, orang tua, dan anggota staf sekolah. Ini menciptakan kolaborasi yang kuat dan keterlibatan semua pihak dalam merancang dan menerapkan perubahan. Empat, Perencanaan Perubahan Berbasis Data
Proses inkuiri menghasilkan data dan bukti tentang kekuatan dan kelemahan dalam ekosistem pendidikan. Data ini menjadi dasar untuk perencanaan perubahan yang efektif. Dalam konteks transformasi, perubahan berbasis data adalah kunci untuk mengukur dan mengevaluasi dampak perubahan. Kelima, Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan. Serta proses inkuiri termasuk langkah-langkah evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Dalam transformasi ekosistem pendidikan, perubahan tidak terjadi sekali, tetapi memerlukan penyesuaian dan perbaikan terus-menerus. Proses inkuiri memungkinkan pemantauan yang berkelanjutan dan penyesuaian perencanaan sesuai dengan perubahan yang diperlukan. Dengan demikian, proses inkuiri berfungsi sebagai alat yang kuat dalam transformasi ekosistem pendidikan yang kompleks. Ini membantu menggali potensi positif, merancang solusi berbasis bukti, dan mendorong kolaborasi antara semua pemangku kepentingan.
Tuliskan satu peran nyata Anda di sekolah (atau lingkungan pendidikan yang lain) ketika terlibat dalam sebuah upaya kolaboratif dalam merumuskan visi/tujuan/rencana berikut pencapaiannya yang memanfaatkan daya ungkit dalam ekosistem demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Gambarkan situasinya, peran/tugas/tindakan Anda, dan apa refleksi Anda atas hasil yang dicapai.
Situasinya saya sebagai guru di SMPN 2 Kersamanah dengan pengalaman yang cukup di Sekolah. Sekolah kami menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan menciptakan lingkungan yang lebih berfokus pada siswa. Para pemangku kepentingan di sekolah, termasuk guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa, merasa perlu untuk merumuskan visi dan rencana tindakan yang jelas untuk mencapai tujuan ini.
Peran,Tugas, dan Tindakan saya adalah
1) Fasilitator Kolaboratif
Peran saya adalah sebagai fasilitator kolaboratif. Saya memulai dengan mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan, termasuk guru-guru yang berpengalaman dan guru-guru yang lebih baru, serta orang tua dan siswa. Kami berkumpul untuk mendiskusikan visi ideal kami tentang pembelajaran yang lebih baik.
2) Menggali Masukan
Saya mendengarkan dengan seksama masukan dari semua peserta. Kami mendiskusikan apa yang bekerja dengan baik dan apa yang perlu ditingkatkan. Saya mendukung para peserta untuk berbagi pengalaman mereka dan berpendapat tentang perubahan yang perlu dilakukan.
3) Merumuskan Visi dan Tujuan
Bersama-sama, kami merumuskan visi yang kuat tentang pembelajaran yang lebih berfokus pada siswa dan tujuan-tujuan konkret untuk mencapainya. Visi ini berfokus pada kualitas pembelajaran, pengembangan keterampilan siswa, dan keterlibatan orang tua.
4) Mengembangkan Rencana Tindakan
Kami mengembangkan rencana tindakan yang mencakup langkah-langkah konkret yang harus diambil untuk mencapai tujuan. Rencana ini mencakup pelatihan guru, penggunaan teknologi dalam pembelajaran, meningkatkan komunikasi dengan orang tua, dan mengukur kemajuan.
Refleksi atas Hasil yang Dicapai
Melalui kolaborasi yang kuat antara semua pemangku kepentingan di sekolah, kami berhasil merumuskan visi yang kuat dan rencana tindakan yang konkret. Kami mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan fokus pada siswa dan mengintegrasikan teknologi dengan lebih baik. Keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran juga meningkat.
Yang lebih penting, kami mencapai pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kolaborasi dan mendengarkan semua suara di sekolah. Saya belajar bahwa inisiatif ini berhasil karena kami semua merasa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilannya.
Budaya Positif
Tuliskan filosofi pendidikan Anda yang menjadi landasan interaksi sosial antara guru dan murid dalam penerapan disiplin positif terkait 1) peran Anda, 2)posisi Anda dan murid, 3)tanggung jawab, dan 4)penerapan disiplin.
Filosofi pendidikan saya yang menjadi landasan interaksi sosial antara guru dan murid dalam penerapan disiplin positif adalah berdasarkan pada pemahaman bahwa pendidikan adalah proses kolaboratif di mana guru dan murid saling mendukung dalam pembelajaran dan pertumbuhan. Filosofi ini mencerminkan komitmen saya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter, kemandirian, dan tanggung jawab siswa.
(Peran Saya)
Sebagai seorang guru, peran saya adalah sebagai fasilitator pembelajaran dan mentor. Saya melihat diri saya sebagai sumber inspirasi, panduan, dan teladan bagi siswa. Saya bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, di mana siswa merasa diterima dan dihargai. Saya juga bertanggung jawab untuk membimbing siswa dalam memahami konsep-konsep disiplin positif dan membantu mereka mengembangkan keterampilan untuk mengatasi konflik dan tantangan.
(Posisi Saya dan Murid)
Dalam filosofi saya, saya melihat posisi saya dan murid sebagai mitra dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya penerima pengetahuan, tetapi juga aktor aktif dalam pengembangan disiplin positif. Saya percaya bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang, dan tugas saya adalah untuk mendukung mereka dalam mengaktualisasikan potensi tersebut.
(Tanggung Jawab) Tanggung jawab saya adalah untuk :
a) Menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karakter, empati, dan rasa hormat di antara siswa.
b) Memberikan panduan yang jelas tentang aturan dan ekspektasi dalam kelas.
c) Mengajarkan keterampilan komunikasi, konflik resolution, dan pengelolaan emosi kepada siswa.
d) Memberikan umpan balik konstruktif dan memberdayakan siswa untuk mengambil tanggung jawab atas perilaku mereka.
e) Mendorong kolaborasi dan keterlibatan siswa dalam merumuskan aturan kelas dan solusi untuk konflik.
(Penerapan Disiplin)
Penerapan disiplin positif dalam filosofi saya berfokus pada pendekatan preventif daripada punitive. Saya berusaha untuk mengidentifikasi potensi konflik sebelum mereka berkembang dan bekerja sama dengan siswa untuk menemukan solusi yang memadai. Filosofi ini memandang disiplin sebagai kesempatan untuk mengajar nilai-nilai seperti tanggung jawab, empati, dan komunikasi efektif.
Mohon tuliskan satu pengalaman Anda dalam menerapkan disiplin positif, bisa dalam konteks peran anda sebagai seorang pendidik/guru, orangtua, atau seorang atasan. Tuliskan kapan waktunya dan seperti apa situasinya, tugas/peran Anda, tindakan/ hal yang Anda lakukan, dan hasilnya.
Pada Tahun Pelajaran 2023/2024.Salah satu pengalaman saya dalam menerapkan disiplin positif pada waktu saya sedang mengajar kelas 9 mata pelajaran IPA yang terdiri dari Peserta didik yang memiliki tingkat kedisiplinan yang bervariasi.
Saat itu, ada seorang siswa di kelas saya yang seringkali mengganggu kelas dengan perilaku tidak pantas. Dia sering menginterupsi saat saya sedang menjelaskan, membuat komentar yang kurang sopan, dan seringkali melanggar aturan kelas. Saya merasa perlu untuk menangani situasi ini agar tidak hanya siswa tersebut yang terpengaruh, tetapi juga agar lingkungan belajar tetap kondusif untuk siswa lainnya.
Tentunya peran sebagai guru adalah untuk mengelola kelas dengan efektif, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran, dan membantu siswa dalam pengembangan perilaku yang lebih baik. Saya juga bertanggung jawab untuk menerapkan disiplin positif sebagai alternatif terhadap sanksi yang keras.
Adapun tindakan yang saya lakukan adalah memutuskan untuk berbicara secara pribadi dengan siswa tersebut setelah pelajaran selesai. Saya ingin memahami alasan di balik perilakunya dan memulai percakapan yang positif.
Saya mendekati siswa tersebut dengan empati dan mengajukan pertanyaan terbuka. Saya mendengarkan apa yang dia rasakan dan alasan di balik perilakunya.
Kami berbicara tentang bagaimana perilakunya mempengaruhi kelas dan pembelajaran. Saya juga mengajaknya untuk berpikir tentang cara-cara dia bisa berkontribusi positif ke dalam kelas.
Bersama-sama, kami merumuskan Keyakinan kelas yang nantinya menjadi pedoaman bersama dengan jelas dan konsekuensi positif untuk perilaku yang baik. Siswa tersebut juga berpartisipasi dalam merumuskan aturan tersebut.
Hasilnya: Setelah berbicara dengan siswa tersebut dan melibatkannya dalam proses merumuskan keyakinan kelas, perilakunya mulai berubah. Dia menjadi lebih terlibat dalam pembelajaran, lebih sadar terhadap tindakannya, dan lebih hormat terhadap guru dan teman-temannya. Lingkungan kelas menjadi lebih positif, dan siswa lainnya juga merasakan manfaat dari perubahan tersebut. Ini adalah contoh nyata bagaimana pendekatan disiplin positif dapat membantu mengubah perilaku siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.
Modul 2
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Jika Anda masuk ke sebuah kelas yang gurunya mengimplementasikan pembelajaran berdiferesiasi, maka proses pembelajaran apa yang akan Anda lihat? (kegiatan yang dilakukan guru, kegiatan yang dilakukan murid, strategi pembelajaran, penilaian, dll)
beberapa hal yang akan saya lihat :
Pemahaman Kebutuhan Siswa : Guru mungkin telah melakukan penilaian awal atau pemetaan kebutuhan siswa untuk memahami tingkat pemahaman, gaya belajar, dan kecepatan belajar mereka.
Kelompok Pembelajaran :Siswa dibagi ke dalam kelompok berdasarkan tingkat pemahaman atau kecepatan belajar mereka. Kelompok-kelompok ini dapat terus berubah sesuai dengan kemajuan siswa.
Aktivitas yang Disesuaikan: Guru memberikan tugas atau aktivitas yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap kelompok. Ini dapat berupa berbagai tingkat kesulitan, bahan bacaan, atau jenis tugas.
Pilihan Materi dan Sumber Daya : Siswa memiliki pilihan materi atau sumber daya pembelajaran yang sesuai dengan minat mereka atau gaya belajar preferensial.
Penilaian Formatif :Guru melakukan penilaian formatif secara teratur untuk memantau kemajuan setiap siswa. Ini dapat melibatkan pemberian umpan balik langsung atau penyesuaian strategi pembelajaran.
Kolaborasi Siswa : Siswa mungkin terlibat dalam pengerjaan tugas kelompok yang mendorong kerjasama dan pertukaran ide antar mereka.
Fleksibilitas dalam Penilaian :Guru menggunakan berbagai bentuk penilaian, termasuk tugas proyek, presentasi, atau penilaian berbasis kinerja untuk memberikan gambaran yang holistik tentang pemahaman siswa.
Adaptasi Selama Pembelajaran : Guru dapat melakukan penyesuaian selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan tanggapan langsung dari siswa atau hasil penilaian formatif.
Kemajuan Individual : Siswa memiliki tanggung jawab untuk memantau kemajuan mereka sendiri dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang gaya belajar mereka.
Fleksibilitas Ruang dan Waktu : Pembelajaran tidak terbatas pada ruang dan waktu tertentu, dan siswa memiliki fleksibilitas untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Pada dasarnya, pembelajaran berdiferensiasi menekankan penyesuaian pendekatan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik individu setiap siswa, menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan mereka secara optimal.
Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan kinerja murid dalam pembelajaran?
Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk mengidentifikasi gaya belajar masing-masing peserta didik. Dengan menyajikan materi dalam berbagai bentuk (visual, auditori, kinestetik), peserta didik dapat lebih mudah memahami dan meresap informasi. Dengan membagi peserta didik ke dalam kelompok berdasarkan tingkat pemahaman, peserta didik yang membutuhkan bantuan tambahan dapat menerima dukungan ekstra, sementara peserta didik yang lebih cepat dalam pemahaman dapat dipacu lebih lanjut. Memberikan pilihan dalam materi atau cara menyelesaikan tugas dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Mereka merasa memiliki kendali atas pembelajaran mereka, yang dapat meningkatkan keterlibatan dan kinerja. Peserta didik yang lebih mampu dapat diberikan tugas atau proyek yang lebih menantang, sementara peserta didik yang membutuhkan pendekatan yang lebih sederhana masih dapat belajar dengan cara yang mendukung pemahaman mereka. Dengan memberikan materi tambahan atau memungkinkan akses ke sumber daya ekstra, peserta didik dapat belajar pada kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka, mencegah kebosanan atau kebingungan. Pembelajaran berdiferensiasi dapat mempromosikan kolaborasi antara peserta didik. Melibatkan peserta didik dalam diskusi kelompok atau proyek tim dapat memperkaya pemahaman mereka melalui pertukaran ide. Guru dapat memilih materi yang relevan dengan minat atau kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran.dan Melalui penilaian formatif yang kontinu, guru dapat memberikan umpan balik langsung kepada peserta didik. Hal ini memungkinkan mereka untuk memahami kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka seiring waktu.
Pembelajaran berdiferensiasi, dengan merespon kebutuhan dan karakteristik unik setiap peserta didik, dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memotivasi, dan mendukung perkembangan individu
Mohon tuliskan satu pengalaman Anda dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik/latih yang beragam di kelas Anda
Salah satu pengalaman dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik/latih yang beragam di kelas kelas 9 mata pelajaran IPA di SMPN 2 Kersamanah
Saat mengajar di kelas, menghadapi kelompok peserta didik dengan tingkat pemahaman yang beragam terkait topik Respon Internasional Terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Beberapa peserta didik sangat terampil dan cepat memahami, sementara yang lain memerlukan pendekatan yang lebih mendalam.
Pertama, mengidentifikasi kebutuhan belajar masing-masing peserta didik dengan memanfaatkan berbagai bentuk penilaian awal. Ini melibatkan tes diagnostik, observasi, dan diskusi individual untuk memahami gaya belajar dan tingkat pemahaman mereka.
Pembelajaran Berbasis Kelompok
menyusun kegiatan pembelajaran berbasis kelompok di mana peserta didik dengan pemahaman yang lebih baik membantu teman sekelas yang memerlukan dukungan tambahan. Ini menciptakan lingkungan kolaboratif di mana peserta didik saling belajar satu sama lain.
Pilihan Tugas dan Materi
Memberikan pilihan tugas atau materi membantu memenuhi kebutuhan beragam peserta didik. Peserta didik yang lebih mahir diberi tugas ekstra atau proyek penelitian, sedangkan peserta didik yang memerlukan pendekatan yang lebih sederhana diberikan alternatif yang lebih dapat diakses.
Dukungan Tambahan
menyediakan waktu ekstra setelah jam pelajaran untuk membantu peserta didik yang membutuhkan dukungan tambahan. Ini mencakup sesi konsultasi, pemberian umpan balik terperinci, dan penjelasan ulang materi.
Pemanfaatan Teknologi
menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran diferensiasi. Memberikan akses ke materi pembelajaran daring atau sumber daya digital membantu peserta didik memilih gaya belajar yang paling sesuai untuk mereka.
Penilaian Formatif
Melalui penilaian formatif yang terus-menerus, dapat memantau kemajuan setiap peserta didik secara individual. Ini memberi wawasan tentang area-area di mana peserta didik memerlukan perhatian lebih lanjut.
Komitmen terhadap Pemahaman Individual
secara berkala berbicara secara individual dengan setiap peserta didik untuk memahami perasaan mereka terkait pembelajaran. Ini menciptakan ruang di mana peserta didik merasa dihargai dan didengar.
Pembelajaran Sosial dan Emosional
Apa pendapat Anda tentang manfaat pembelajaran sosial dan emosional dalam mewujudkan praktik pendidikan yang berpihak pada murid?
Beberapa manfaat utama pembelajaran sosial dan emosional dalam konteks pembelajaran di kelas yang berpihak pada murid antara lain :
Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
PSE membantu murid mengembangkan pemahaman dan pengelolaan emosi mereka, memberikan dasar bagi kesejahteraan emosional yang lebih baik. Dengan memahami dan mengelola emosi, murid dapat lebih baik menanggapi tekanan akademis, sosial, dan emosional.
Meningkatkan Hubungan Sosial
Pembelajaran kesadaran sosial dan keterampilan berelasi membantu murid membangun dan mempertahankan hubungan yang positif dengan teman sekelas dan guru. Interaksi sosial yang positif menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung.
Mengembangkan Keterampilan Pribadi
Pembelajaran manajemen diri membantu murid mengembangkan keterampilan seperti manajemen stres, motivasi diri, dan perencanaan tujuan pribadi.
Dengan memiliki keterampilan pribadi yang baik, murid dapat mengoptimalkan potensinya dan meningkatkan rasa percaya diri.
Mendukung Keterlibatan Akademis
Murid yang memiliki kesejahteraan emosional yang baik cenderung lebih fokus dan termotivasi dalam belajar. Keterampilan manajemen diri membantu murid mengatasi hambatan akademis dan meningkatkan keterlibatan dalam proses pembelajaran.
Membentuk Karakter dan Etika
PSE membantu pembentukan karakter dengan menekankan pada nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, dan kejujuran. Murid yang memiliki karakter yang baik cenderung menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi positif.
Mengatasi Konflik dan Meningkatkan Resolusi Masalah
Pembelajaran pengambilan keputusan yang bertanggung jawab membantu murid mengembangkan keterampilan evaluasi dan pemecahan masalah.
Dengan cara ini, murid dapat mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif dan membangun lingkungan yang aman.
Meningkatkan Keterampilan Keterampilan Belajar Hidup
PSE memberikan murid alat untuk mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari, seperti tekanan sosial, ketidakpastian, dan perubahan.
Mohon tuliskan satu pengalaman Anda dalam menerapkan pembelajaran sosial dan emosional di lingkungan pendidikan.
Pengalaman sebagai guru penggerak di SMPN 2 Kersamanah pernah terlibat dalam menerapkan pembelajaran sosial dan emosional di kelas. Konteks peserta didik dengan latar belakang dan karakteristik yang beragam. Dimana sekolah memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademis tetapi juga pada perkembangan sosial dan emosional peserta didik. (Tujuan) Pada awal Tahun Pelajaran, kami sebagai tim pendidik bersama-sama menetapkan tujuan untuk meningkatkan Kompetensi sosial dan emosional peserta didik. Kami percaya bahwa menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional akan berdampak positif pada prestasi akademis mereka. (Tindakan) Pengembangan Program Kompetensi Sosial Emosional, kami mengembangkan Kompetensi emosional yang mencakup sesi-sesi pembelajaran khusus tentang kesadaran diri, manajemen emosi, dan keterampilan sosial. Mengintegrasikan PSE dalam Mata Pelajaran, bekerja sama dengan rekan-rekan guru untuk mengintegrasikan aspek-aspek pembelajaran sosial dan emosional ke dalam kurikulum mata pelajaran. (Refleksi) Kami melihat perubahan positif dalam interaksi sosial antar peserta didik. Adanya pemahaman yang lebih baik tentang emosi masing-masing peserta didik membantu mengurangi konflik di antara mereka. Peserta didik-siswi lebih terbuka untuk berbicara tentang tantangan sosial dan emosional yang mereka hadapi, sehingga memberikan peluang bagi kami untuk memberikan dukungan yang lebih baik. Ada peningkatan dalam keterlibatan peserta didik di dalam dan di luar kelas, serta perbaikan dalam konsentrasi dan fokus pada pembelajaran. Pengalaman ini mengukuhkan keyakinan bahwa pembelajaran sosial dan emosional memiliki dampak yang signifikan dalam membentuk peserta didik secara holistik. Ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi di antara staf pendidik dan penerapan strategi yang terintegrasi dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional peserta didik.
Coaching
Apa yang Anda pahami dan yakini tentang coaching?
coaching adalah suatu pendekatan atau proses pendampingan yang dilakukan oleh seorang coach kepada individu atau kelompok untuk membantu mereka mencapai tujuan, mengembangkan potensi, dan meningkatkan kinerja. Beberapa keyakinan saya terkait coaching melibatkan prinsip-prinsip berikut :
Kolaborasi dan KepercayaanCoaching melibatkan hubungan yang kolaboratif antara coach dan coachee, dibangun atas dasar kepercayaan dan saling mendukung. Kolaborasi ini esensial untuk mencapai tujuan bersama dan memberikan dukungan yang efektif.
Fokus pada SolusiCoaching berorientasi pada solusi, bukan hanya mengidentifikasi masalah. Prosesnya menekankan pencarian solusi yang praktis dan berkelanjutan. Pemahaman bahwa individu memiliki kemampuan untuk menemukan jawaban mereka sendiri.
Orientasi pada Hasil yang NyataCoaching bertujuan untuk mencapai hasil yang dapat diukur dan nyata. Ini mencakup peningkatan keterampilan, pertumbuhan pribadi, dan pencapaian tujuan spesifik. Memahami bahwa hasil yang diinginkan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan konteks coachee.
Proses Sistematis dan Terstruktur:Coaching melibatkan proses yang terstruktur dan terencana. Coach menggunakan berbagai teknik untuk membimbing individu melalui refleksi, pemahaman diri, dan tindakan konkrit. Pemahaman bahwa proses yang terstruktur memberikan dasar yang kokoh untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Fasilitasi Pembelajaran dan Pengembangan DiriCoaching bukanlah memberikan jawaban langsung, tetapi lebih kepada membantu individu dalam proses belajar dan pengembangan diri mereka. Memfasilitasi eksplorasi pemikiran kreatif, ide baru, dan solusi inovatif.
Peningkatan Performa dan Pertumbuhan PribadiCoaching berfokus pada peningkatan kinerja kerja dan pertumbuhan pribadi coachee. Ini mencakup pengembangan keterampilan, mengatasi hambatan, dan mencapai hasil yang lebih baik. Memahami bahwa pertumbuhan pribadi berkontribusi pada keberhasilan baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi.
Stimulasi Pemikiran KreatifCoaching melibatkan stimulasi pemikiran kreatif dan eksplorasi ide baru. Coach mendorong coachee untuk berpikir di luar batasan yang ada.coaching adalah alat yang kuat untuk membantu individu atau kelompok mencapai potensi maksimal mereka dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Tuliskan 1 pengalaman Anda melakukan praktek coaching atau pengembangan kompetensi diri orang dewasa dalam kurun waktu dua tahun terakhir. (Siapa coacheenya, situasinya seperti apa, tujuan coaching, dan kapan terjadinya?)
Pengalaman coaching atau pengembangan kompetensi diri di Tahun Pelajaran 2023/2024
Situasi: Situasi pembelajaran di kelas belum mencapai tingkat optimal. Beberapa peserta didik kurang terlibat, dan hasil belajar tampaknya tidak mencapai potensi penuh. Kepala sekolah mengidentifikasi potensi besar pada guru tersebut dan meminta bantuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di kelasnya. Tujuan Coaching :
Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.
Meningkatkan efektivitas strategi pengajaran.
Mengidentifikasi dan membangun pada kekuatan yang sudah dimiliki oleh guru.
Menyusun rencana pengembangan diri untuk meningkatkan keterampilan pengajaran. Waktu Pelaksanaan : Proses coaching berlangsung selama satu semester penuh, dimulai pada awal Tahun Pejaran 2023/2024 pada semester GanjilLangkah-langkah Coaching :
Observasi Kelas Awal :Saya melakukan observasi beberapa sesi pembelajaran untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang gaya mengajar, interaksi guru-peserta didik, dan efektivitas strategi pengajaran yang digunakan.
Refleksi Bersama :Setelah observasi, saya duduk bersama guru untuk membahas temuan. Kami berdiskusi tentang kekuatan yang dimilikinya dan titik-titik yang perlu ditingkatkan.
Sesi Coaching Individual :Kami memiliki sesi coaching individual yang lebih mendalam, di mana guru dapat berbicara secara terbuka tentang tantangan dan kemajuan yang dialami selama proses perubahan. Evaluasi dan Penyesuaian : Kami secara berkala mengevaluasi efektivitas perubahan yang diimplementasikan. Jika diperlukan, kami menyesuaikan rencana tindakan. Hasil dan Refleksi :Dengan perubahan strategi pengajaran dan penekanan pada kekuatan individu peserta didik, kelas mengalami peningkatan keterlibatan yang signifikan. Hasil belajar peserta didik juga meningkat, dan guru merasakan peningkatan kepercayaan diri dalam kemampuannya untuk mendukung peserta didik. Refleksi Pribadi :Proses coaching ini mengajarkan saya pentingnya mendekati pengembangan kompetensi dengan pandangan yang positif dan fokus pada kekuatan yang ada. Mendengarkan dengan empati dan berkolaborasi dalam menyusun solusi membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik.
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan oleh seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang mengandung nilai-nilai kebajikan yg saling bersinggungan. Jelaskan mengapa aspek-aspek tersebut penting untuk diperhatikan?
Seorang pemimpin pembelajaran yang berusaha untuk membuat keputusan yang mengandung nilai-nilai kebajikan yang saling bersinggungan perlu memperhatikan beberapa aspek penting. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan dan penjelasan mengapa aspek-aspek tersebut itu sangat penting :
Etika dan Integritas
Pentingnya etika dan integritas mencakup kejujuran, keadilan, dan keberanian dalam pengambilan keputusan. Pemimpin pembelajaran perlu memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan nilai-nilai kebajikan, dan tindakan mereka selaras dengan standar etika yang tinggi.
Keadilan
Pentingnya keadilan melibatkan perlakuan yang adil terhadap semua individu tanpa memandang perbedaan. Dalam konteks pembelajaran, pemimpin perlu memastikan bahwa kebijakan dan keputusan yang diambil mendukung kesempatan yang adil dan setara bagi semua peserta didik.
Kebebasan dan Kemerdekaan
Pentingnya memastikan kebebasan dan kemerdekaan bagi peserta didik dan pendidik untuk mengembangkan potensi mereka tanpa diskriminasi atau pembatasan yang tidak adil. Ini mencakup pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Rasa Empati
Pentingnya pemimpin pembelajaran perlu memiliki rasa empati terhadap peserta didik, pendidik, dan anggota komunitas pendidikan. Ini membantu mereka memahami perspektif berbeda dan memastikan bahwa keputusan yang diambil memperhitungkan kebutuhan dan kondisi individu.
Keterbukaan terhadap Keragaman
Pentingnya dunia pendidikan memiliki keragaman yang tinggi, baik dari segi budaya, bahasa, maupun latar belakang. Pemimpin pembelajaran perlu memahami dan menghormati keragaman ini dalam pengambilan keputusan agar kebijakan yang dihasilkan mencerminkan keberagaman tersebut.
Tanggung Jawab Sosial
Pentingnya pemimpin pembelajaran perlu memahami tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Keputusan yang diambil seharusnya mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan dan mempromosikan kebaikan bersama.
Kemampuan Berkomunikasi
Pentingnya kemampuan berkomunikasi yang baik membantu pemimpin pembelajaran menjelaskan alasan di balik keputusan mereka, memahami masukan dari berbagai pihak, dan membangun kepercayaan dalam komunitas pendidikan.
Mohon ceritakan 1 pengalaman terkait pengambilan keputusan yang melibatkan dilema etika yang pernah Anda terapkan (termasuk keputusan yang diambil)
Sebagai seorang guru, saya bertanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan etika kepada murid-muridku. Namun, pernah terjadi, sebuah perusahaan rokok menawarkan sponsor untuk kegiatan sekolah, termasuk untuk pembangunan fasilitas lapangan olahraga. Saya tahu bahwa menerima sponsor dari perusahaan rokok bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dan juga melanggar aturan pemerintah yang melarang sponsor dari perusahaan rokok dalam kegiatan sekolah. Namun, sekolah tempat saya mengajar sangat membutuhkan dana untuk memperbaiki kondisi fasilitas lapangan olahraga yang sudah sangat buruk. Kebijakan pemerintah juga mengharuskan sekolah untuk memiliki fasilitas olahraga yang memadai untuk siswa. Kegagalan untuk memperbaiki kondisi pembangunan fasilitas olahraga dapat merugikan siswa dan guru. Saya bingung dan merasa tertekan karena kegiatan ekstrakurikuler di sekolah adalah tanggung jawab saya. Apakah saya harus menerima tawaran sponsor dari perusahaan rokok demi memenuhi kebutuhan sekolah, atau menolak tawaran tersebut demi mempertahankan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan di sekolah dan melanggar kebijakan pemerintah ?
Ada beberapa alternatif lain yang dapat dipertimbangkan untuk memperbaiki dan membangun fasilitas olahraga tanpa harus menerima sponsor dari perusahaan rokok, yaitu :
1. Mencari sponsor dari perusahaan yang tidak terkait dengan produk yang berbahaya bagi kesehatan atau melanggar aturan pemerintah, seperti perusahaan makanan atau minuman sehat, perusahaan teknologi, atau perusahaan jasa lainnya.
2. Mengajukan proposal ke pemerintah setempat untuk mendapatkan dana dari program bantuan pembangunan sekolah atau program pemerintah yang sesuai.
Keputusan yang saya ambil :Saya dapat mencari perusahaan lain yang dapat menjadi sponsor alternatif untuk memperbaiki kondisi gedung sekolah dan membangun fasilitas olahraga. Dalam mencari sponsor alternatif, penting untuk memperhatikan apakah perusahaan tersebut memiliki nilai dan prinsip yang sejalan dengan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan di sekolah serta tidak melanggar aturan pemerintah. Melakukan kampanye penggalangan dana dari masyarakat atau alumni sekolahMengajukan proposal ke Dinas Pendidikan untuk mendapatkan dana dari program bantuan pembangunan Lapangan Olahrga atau program pemerintah lainnya yang sesuai.
Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
Bagaimana kondisi Pendidikan Indonesia saat ini?
Kondisi pendidikan Indonesia saat ini melibatkan sejumlah tantangan dan upaya perbaikan. Pemerintah Indonesia meluncurkan Program Merdeka Belajar sebagai inisiatif untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan daya saing siswa di tingkat nasional maupun global. Berikut adalah beberapa poin yang saya gambarkan terkait kondisi pendidikan Indonesia saat iniA. Tantangan Pendidikan Indonesia1) Akses dan Kesetaraan, masih ada disparitas akses pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia. Beberapa daerah masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan guru berkualitas.2) Kualitas Pembelajaran, tantangan terus muncul terkait dengan kualitas pembelajaran. Hafalan masih menjadi fokus utama, dan kurangnya penekanan pada keterampilan praktis dan pemahaman konsep menjadi masalah.3) Literasi Digital dan Teknologi, Perlu meningkatkan literasi digital dan integrasi teknologi dalam pendidikan untuk menghadapi tuntutan zaman.B. Keberhasilan Program Merdeka Belajar
a) Fleksibilitas Kurikulum1.Memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka.2.Mengurangi beban kurikulum agar siswa memiliki lebih banyak waktu untuk eksplorasi dan pengembangan kreativitas.b) Peningkatan Kualitas Pendidikan1.Memperkenalkan sistem pendidikan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat.2.Mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualifikasi guru dan pendekatan pengajaran yang inovatif.c) Penggunaan Teknologi1.Mendorong penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, termasuk pemanfaatan akun belajar.id dan platform Merdeka Mengajar untuk mendukung on line.d) Pendidikan Karakter1.Memasukkan pembelajaran karakter sebagai bagian integral dari proses pendidikan.2.Mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial kepada siswa.
C. Tantangan yang Masih Dihadapia)Implementasi Merdeka Belajar masih dalam perkembangan, dan perubahan memerlukan waktu. Evaluasi dan penyesuaian terus menerus perlu dilakukan.b)Adanya ketidaksetaraan antarwilayah dan antarpendidikan tingkat daerah masih menjadi tantangan.c)Penyediaan infrastruktur, termasuk ketersediaan teknologi di seluruh wilayah, perlu terus diperbarui untuk mendukung pembelajaran yang efektif. Dengan menggambarkan kondisi pendidikan Indonesia saat ini dan keberhasilan Program Merdeka Belajar.
Menurut anda, apa saja yang menjadi aset/kekuatan sekolah? aset/kekuatan apa yang paling besar dimiliki oleh sekolah?
Yang menjadi Aset/kekuatan sekolah SMPN 2 Kersamanah adalah :
Guru berkualitas tinggi, dengan keterampilan mengajar yang baik, pemahaman mendalam terhadap kebutuhan siswa, dan komitmen terhadap pendidikan, dapat menjadi kekuatan utama sekolah. Kualitas pengajaran dapat berdampak langsung pada prestasi siswa dan iklim belajar di sekolah.
Hubungan yang baik dengan orang tua dan masyarakat dapat menjadi kekuatan besar. Dukungan orang tua, partisipasi dalam kegiatan sekolah, dan keterlibatan masyarakat dapat memberikan dukungan luas yang diperlukan.
Kepemimpinan sekolah yang efektif adalah modal politik yang signifikan. Kepala sekolah yang mampu memberikan arahan, visi, dan strategi yang jelas dapat membimbing sekolah menuju tujuan pendidikan yang lebih baik.
Budaya sekolah yang positif dan inklusif, yang memperhatikan nilai-nilai agama dan budaya setempat, dapat menjadi kekuatan utama. Ini menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan mendukung perkembangan siswa.
Fasilitas dan infrastruktur yang memadai, termasuk gedung, ruang kelas, perpustakaan, dan fasilitas lainnya, dapat menjadi kekuatan. Fasilitas yang baik menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif.
Kurikulum yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan siswa dapat menjadi kekuatan. Ini membantu siswa untuk terlibat dengan materi pembelajaran dan mengembangkan keterampilan yang relevan.
Ketersediaan modal finansial untuk mendukung teknologi modern dan sumber daya pembelajaran adalah kekuatan utama. Ini menciptakan peluang untuk meningkatkan metode pembelajaran dan akses terhadap berbagai sumber daya.
Yang menjadi kekuatan yang paling besar dimiliki oelh sekolah adalah Kombinasi dan sinergi antara aset-aset ini dapat menjadi kekuatan terbesar sebuah sekolah. Sebagai contoh, guru berkualitas yang bekerja sama dengan orang tua, didukung oleh kepemimpinan sekolah yang efektif, dapat menciptakan lingkungan belajar yang optimal
Mohon ceritakan 1 pengalaman terkait pengelolaan sumber daya/penerapan asset-based approach yang pernah Anda terapkan.
Pada waktu itu pada saat pendidikan guru penggerak (PGP) merasa perlu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Daripada hanya fokus pada kekurangan yang mungkin ada, saya memutuskan untuk mengadopsi pendekatan berbasis aset yang pernah saya dapatkan saat mengikuti Program Guru Penggerak dan untuk mengoptimalkan sumber daya yang kami miliki.
1. Analisis Modal Manusia (Guru Berkualitas) Saya memulai dengan mengidentifikasi kekuatan dan keahlian para guru di sekolah. Melalui diskusi kelompok dan observasi kelas, saya dapat mengenali bakat-bakat unik dan pendekatan mengajar yang efektif dari masing-masing guru.
2. Pengembangan Modal Sosial (Kolaborasi Antar Guru) Saya mendorong kolaborasi antar guru untuk saling berbagi pengalaman dan strategi pengajaran yang berhasil. Kami membentuk tim kerja guru untuk mendukung dan memotivasi satu sama lain, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan profesional.
3. Penggunaan Modal Fisik dengan Efisien (Optimalisasi Sarana dan Prasarana) Meskipun sumber daya fisik mungkin terbatas, kami berfokus pada penggunaan efisien ruang kelas, perpustakaan, dan fasilitas lainnya. Penataan ulang ruang kelas dan jadwal pembelajaran membantu kami mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas.
4. Pemberdayaan Lingkungan Pembelajaran (Kurikulum yang Relevan) Kami merancang kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan siswa dan memanfaatkan kekuatan setiap mata pelajaran. Dengan melibatkan siswa dalam proses pengembangan kurikulum, kami menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan relevan.
5. Pengelolaan Modal Finansial (Pemanfaatan Anggaran dengan Bijak) Saya bekerja sama dengan tim manajemen BOS sekolah untuk mengelola anggaran dengan bijak. Kami menetapkan prioritas dan mengalokasikan dana untuk pelatihan guru, pengadaan materi pembelajaran, dan perbaikan fasilitas sesuai dengan kebutuhan mendesak. Melalui pendekatan berbasis aset ini, kami berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran di SMPN 2 Kersamanah. Guru merasa diakui atas kontribusi mereka, kolaborasi antar guru semakin erat, dengan siswa .
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Menurut Anda, siapa yang seharusnya memegang kendali di dalam proses pembelajaran yang baik? Apa peran pendidik di sana? Apa saja yang akan dibangun lewat pembelajaran yang baik itu? Jelaskan alasan dan elaborasikan dengan jelas jawaban Anda.
Dalam proses pembelajaran yang baik, kendali seharusnya menjadi hasil dari kolaborasi antara pendidik, peserta
Pendidik sebagai Fasilitator dan Pemandu Fasilitator Pembelajaran Pendidik memiliki peran sebagai fasilitator, menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk aktif terlibat. Pendidik harus mendukung akses peserta didik terhadap informasi dan sumber daya yang diperlukan. Pemandu Pembelajaran Pendidik harus memberikan bimbingan dan arahan yang jelas, membantu peserta didik memahami tujuan pembelajaran, dan menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individual peserta didik.
Pembelajaran yang Memotivasi dan Relevan Motivasi Pendidik berperan dalam memotivasi peserta didik dengan menciptakan pembelajaran yang menarik dan relevan. Pemilihan metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik dapat meningkatkan minat dan motivasi mereka. Relevansi Materi Pembelajaran Pendidik harus menyusun kurikulum dan memilih materi pembelajaran yang relevan dengan kehidupan peserta didik. Hal ini membantu peserta didik melihat kaitan antara materi pembelajaran dengan pengalaman nyata mereka.
Pembangunan Keterampilan Abad ke-21, Keterampilan Kritis dan Kreatif Pendidik bertanggung jawab untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Kemampuan Berkomunikasi dan Kerjasama Pendidik perlu menciptakan peluang bagi peserta didik untuk berkomunikasi secara efektif dan bekerja sama dalam situasi tim. Ini mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.
Pengembangan Sikap Positif dan Etika Pendidikan Karakter Pendidik memiliki peran penting dalam pengembangan sikap positif dan etika peserta didik. Mendukung pembelajaran yang mencakup nilai-nilai moral dan etikaAlasan:Kolaborasi antara pendidik dan peserta didik menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan inklusif, memungkinkan pertukaran ide dan pemikiran. Pendidik sebagai fasilitator dan pemandu memberikan arah yang diperlukan sambil memberikan ruang bagi kreativitas dan inisiatif peserta didik. Pembelajaran yang motivasi dan relevan merangsang minat peserta didik, menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan berdampak. Pengembangan keterampilan abad ke-21 memberi peserta didik bekal untuk menghadapi tuntutan dunia yang terus berkembang.
Ceritakan 1 pengalaman Anda dalam mengelola program atau kegiatan sekolah yang berpihak pada murid. Jelaskan apa programnya? Apa peran spesifik anda di sana? Apa peran konkret murid di sana? Apakah Anda melibatkan komunitas dan program tersebut? Jika ya, jelaskan bagaimana mereka dapat terlibat. Keberhasilan nyata/dampak positif spesifik yang tampak dalam program/kegiatan tersebut?
Kebun Sehat,
Kebun sehat digagas atas dasar banyak lahan sekolah yang tidak terpakai dengan baik, oleh karena itu kami memberi nama program ” Kebun Sehat” dengan tujuan peserta didik menanam berbagai tanaman mulai dari sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat-obatan. Peran saya di sana adalah sebagai pembina program yang berperan mengatur dan memastikan program kebun sehat itu berjalan dengan baik. Peran konkrit dari peserta didik adalah sebagai pengelola mulai dari menyediakan tanaman, merawat tanaman sampai mendistribusikan hasilnya. Saya melibatkan komunitas dan program tersebut pada semua warga sekolah termasuk orang tua peserta didik agar dapat berkontribusi, mendukung terhadap program tersebut. Keterlibatan mereka sangat penting demi terwujudnya karakter peserta didik akan mencintai lingkungan dan mencintai dirinya. Program ini sangat berhasil, karena program ini dapat memberikan manfaat bagi semua warga khususnya peserta didik yang sedang mengemban ilmu di sekolah. Ini memberikan bekal yang positif dan memberikan bekal pengalaman akan keterlibatan peserta didik dengan keluarga khususnya dan umumnya dengan masyarakat. Sehingga membentuk generasi yang peduli dan empati.
prednisone 15 mg daily: buy prednisone – buy prednisone online australia