ARTIKEL PENDIDIKAN
Artikel pendidikan ini kami ambil dari artikel-artikel yang telah terbit di Journal of Education (https://jurnaledu.com)
Volume 1 Nomor 03 : Model Pembelajaran Interaksi Sosial
Abstrak:
Keterampilan sosial merupakan keterampilan penting yang diperlukan untuk keberhasilan dalamkehidupan, baik di sekolah, di tempat kerja, maupun di masyarakat. Keterampilan sosial meliputikemampuan berkomunikasi, bekerja sama, menyelesaikan masalah, dan beradaptasi. Model pembelajaran interaksi sosial adalah model pembelajaran yang menekankan pada interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan peserta didik dengan peserta didik lainnya. Model ini berorientasi pada pengembangan keterampilan sosial peserta didik. Penelitian telah menunjukkan bahwa model pembelajaran interaksi sosial efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Johnson and Johnson (1999), Suherman (2012),Wulandari (2013), Lestari (2014), Sugiyono (2013),Hamalik (2007),Arsyad (2008),Sa’ud (2011), menemukan bahwa peserta didik yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif memiliki keterampilan sosial yang lebih tinggi daripada peserta didik yang tidak berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif.Untuk meningkatkan efektivitas model pembelajaran interaksi sosial, pendidik perlu memperhatikan beberapa hal berikut:Pendidik perlu memiliki pemahaman yang baik tentang teori-teori yang mendasari model pembelajaran interaksi sosial. Pendidik perlu memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola kelas yang efektif. Pendidik perlu memberikan dukungan dan bimbingan kepada peserta didik selama proses pembelajaran. Model pembelajaran interaksi sosial merupakan salah satu pendekatanb embelajaran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial peserta didik.
Volume 1 Nomor 010 : ANALISIS INSTRUKSIONAL ARCS DAN ADDIE
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dan menganalisis kedua model analisis instruksional tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model analisis instruksional tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. ARCS lebih menekankan pada motivasi dan afeksi peserta didik, sedangkan ADDIE lebih menekankan pada proses pengembangan pembelajaran, Analisis instruksional adalah proses sistematis untuk memahami kebutuhan belajar peserta didik dan mengembangkan program pembelajaran yang efektif. Ada banyak model analisis instruksional yang tersedia, dua di antaranya yang paling populer adalah ARCS dan ADDIE. ARCS adalah singkatan dari Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Model ini berfokus pada menciptakan pembelajaran yang menarik, relevan, dan memuaskan bagi peserta didik. ADDIE adalah singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Model ini berfokus pada proses pengembangan pembelajaran secara sistematis. Dalam artikel ini, kami akan membahas kedua model analisis instruksional tersebut secara lebih mendalam. Kami akan membandingkan dan mengontraskan kedua model tersebut, serta membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Volume 1 Nomor 014 : STRATEGI INSTRUKSIONAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMPN 4 PAKENJENG
Abstrak:
Kurikulum 2013 memfokuskan pembelajaran yang bersifat student center. Subjek pembelajaran adalah peserta didik, guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Strategi instruksional yang sesuai sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mata Pelajaran IPA berisi konsep – konsep yang harus dikuasai oleh peserta didik. Pemahaman peserta didik terhadap suatu konsep IPA akan lebih bermakna ketika peserta didik mengalami langsung melalui pengamatannya bagaimana konsep tersebut diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana strategi instruksional yang telah dirancang untuk pembelajaran IPA pada materi hukum Archimedes di SMPN 4 Pakenjeng. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui studi lapangan untuk mengetahui bagaimana rancangan pembelajaran yang dibuat di SMPN 4 Pakenjeng. Hasil dari studi lapangan yang telah dilakukan diperoleh bahwa strategi instruksional pada mata Pelajaran IPA khususnya materi hukum Archimedes yang digunakaan meliputi tiga komponen yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada kegiatan inti pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik dengan model pembelajaran inkuiri. Berdasarkan hasil studi lapangan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa strategi instruksional yang telah disusun di SMPN 4 Pakenjeng pada mata pelajar IPA sesuai dengan desain kurikulum 2013 yang menitik beratkan pada pembelajaran berpusat kepada peserta didik (student center learning).
Volume 1 Nomor 017 : PEMBELAJARAN TRANSFORMATIF DALAM KONTEKS KURIKULUM MERDEKA, LITERASI DAN NUMERASI DI SEKOLAH DASAR
Abstrak:
Dalam konteks kurikulum merdeka, literasi dan numerasi tetap menjadi fokus utama. Dengan mempertahankan keterampilan literasi dan numerasi sebagai elemen inti, pendidikan dapat memastikan bahwa siswa memperoleh fondasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat. Pembelajaran transformatif berbasis literasi dan numerasi di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan memberikan stimulus kepada siswa. Literasi dan numerasi merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki siswa sekolah dasar untuk menunjang kemampuan dalam bidang pendidikan, mencapai potensi dirinya, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Artikel ini akan mengulas tentang konsep pembelajaran transformatif berbasis literasi dan numerasi pada anak sekolah dasar. Teori pembelajaran transformatif dan konsep literasi numerasi dijabarkan sebagai pengembangan konsep pembelajaran karena pembelajaran transformatif tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga melakukan perubahan khususnya pemahaman literasi dan numerasi.
Volume 1 Nomor 18 : ANALISIS KEBUTUHAN DALAM DESAIN PEMBELAJARAN
Abstrak :
Pendidikan merupakan elemen penting dalam membangun bangsa terutama membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu adanya proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik sehingga pengetahuan, keterampilan dan sikap dapat diwujudkan pada diri peserta didik. Pembelajaran saat ini merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student center) oleh karena itu proses pembelajaran yang baik tentunya harus dipersiapkan dengan persiapan yang baik, yaitu dengan membuat rancangan atau desain yang sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Desain pembelajaran dirancang dengan mengacu pada analisis kebutuhan peserta didik untuk pembelajaran. Ada beberapa tahapan dalam menentukan analisis kebutuhan diantaranya adalah mengumpulkan informasi, identifikasi kesenjangan, analisis performance, identifikasi hambatan dan sumber, identifikasi karakteristik peserta didik, identifikasi prioritas dan tujuan, serta merumuskan masalah. Dalam jurnal ini penulis mencoba menganalisis beberapa permasalahan yang berkaitan dengan need analisys yaitu apa itu analisis kebutuhan, mengapa analisis kebutuhan penting, bagaiana cara melakukan analisis kebutuhan, bagaimana cara menganalisis datanya, dan bagaimana cara menggunakan data untuk desain instruksional.
Volume 1 Nomor 029 : PENERAPAN EVALUASI FORMATIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Abstrak:
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang penting bagi siswa sekolah dasar. Matematika membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan analitis. Namun, pembelajaran matematika di sekolah dasar seringkali menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya minat, motivasi, dan kepercayaan diri siswa; kesulitan dalam memahami konsep, prosedur, dan aplikasi matematika; serta rendahnya prestasi belajar matematika . Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pembelajaran matematika di sekolah dasar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan evaluasi formatif dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif desktriptif. Penelitrian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung mencari sebuah makna dari data yang didapatkan dari hasil sebuah penelitian. Penerapan evaluasi formatif dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar dapat ditingkatkan dengan beberapa solusi, seperti meningkatkan sosialisasi, pelatihan, bimbingan, studi literatur, observasi, diskusi, refleksi, alokasi, motivasi, apresiasi, insentif, dan dukungan bagi guru, siswa, dan pihak terkait.
can you get cheap clomid prices: clomid rex pharm – clomid generic